Seperti halnya Purchase Order, di ADempiere ERP Sales Order adalah opsional, artinya bisa digunakan ataupun tidak, karena Anda masih bisa membuat suatu Invoice dari Shipment yang Anda kirim (tanpa harus membuat Sales Order).
Anda dapat membuat suatu Quote, merubah atau mengcopykan ke suatu Sales Order dan kemudian akan menghasilkan Customer Shipment (Shipment Pelanggan) Atau Invoice darinya tanpa memasukkan semua informasi lagi.
Anda dapat membuat suatu Quote, merubah atau mengcopykan ke suatu Sales Order dan kemudian akan menghasilkan Customer Shipment (Shipment Pelanggan) Atau Invoice darinya tanpa memasukkan semua informasi lagi.
ADempiere ERP mengijinkan Anda untuk menangani situasi pembayaran berbeda. Anda dapat berpindah antara aturan aturan pembayaran yang berikut:
• On Credit (Dengan kredit) - Pembayaran dimasukkan sebagai suatu Open Item (Item Terbuka)
• Cash (Tunai) - Masukan dihasilkan pada Cashbook anda
• Credir Card (Kartu Kredit) - Proses Pembayaran secara
• Chek Atau ACH - Proses Pembayaran Sales Order melalui dokumen kontrol untuk shipment Dan Invoice, dan Receipt secara opsional. Keadaan sesungguhnya ditentukanoleh Jenis Dokumen Target dan Jenis Dokumen yang dipakai.
• On Credit (Dengan kredit) - Pembayaran dimasukkan sebagai suatu Open Item (Item Terbuka)
• Cash (Tunai) - Masukan dihasilkan pada Cashbook anda
• Credir Card (Kartu Kredit) - Proses Pembayaran secara
• Chek Atau ACH - Proses Pembayaran Sales Order melalui dokumen kontrol untuk shipment Dan Invoice, dan Receipt secara opsional. Keadaan sesungguhnya ditentukanoleh Jenis Dokumen Target dan Jenis Dokumen yang dipakai.
Jenis jenis Document SALES ORDER
Ada Enam jenis dokumen yang sudah didefinisikan oleh ADempiere pada Proses Sales Order. Anda dapat juga mendefinisikan jenis dokumen milik anda sendiri atau merubah yang sudah ada. Jenis Dokumen akan menentukan Urutan Dokumen dan Nama yang dapat diterjemahkan jika anda menggunakan dokumen dengan berbagai bahasa. Selain itu, jenis dokumen juga menerangkan kepada Anda kepada dokumen yang mana dokumen ini akan berhubungan.
Anda mungkin ingin membedakan antara jenis dokumen berbeda, misalnya
Wholesale, Export, POS dan lain lain sehingga anda dapat membuat jenis dokumen spesifik untuk situasi tertentu . Anda dapat memperoleh GL kategori dari jenis dokumen. Sehingga, Pelaporan dapat juga dilaksanakan dari perspektif tersebut.
Jenis Dokumen Yang berikut adalah sudah didefinisikan oleh sistem. Mereka dapat dinamai kembali menurut kebutuhan anda .
• Proposal: Non-binding offer (Penawaran tidak mengikat), Yang dapat dikonversi secara manual ke Jenis Dokumen Penjualan lain.
• Quotation: Binding Offer (Penawaran Mengikat), Yang secara otomatis akan mencadangkan stok barang dan dapat dikonversi ke Jenis Dokumen Penjualan lain.
• Standard Order : Order standard , yang mana secara otomatis akan mencadangkan stok barang. Shipment Dan Invoice dapat dihasilkan secara manual.
• Warehouse Order: Barang-Barang diambil dengan suatu Delivery note (Catatan Delivery).
Jenis berikut secara otomatis menghasilkan suatu Shipment Atau delivery Note. Anda dapat membuat Invoice secara manual.
• On Credit Order: Barang-Barang diambil dengan suatu Invoice. Jenis ini secara otomatis menghasilkan suatu Shipment dan suatu Invoice. Ketika barang-barang dibayar Anda dapat Masukkan pembayaran secara manual.
• POS Order: Jenis Dokumen ini lebih fleksibel. Barang-Barang diambil dengan suatu Invoice dan opsional pembayaran. Termin Pembayaran dapat juga berupa angsuran. Jenis ini secara otomatis menghasilkan suatu Shipment (Pengiriman), dan Invoice dan Peyment berdasarkan pada termin pembayarannya.
Jenis jenis dokumen penjualan diatas umumnya dapat mengakomodasi berbagai type penjualan di perusahaan ( di Indonesia ), sehingga transaksi bisa berjalan sesuai yang di inginkan.
Sales Order Menghasilkan Shipment Untuk Pengiriman, aturan pengiriman yang berikut dapat digambarkan pada Customer Level ( tab Customer window Business Partner ):
• Availability/Ketersediaan ( yang mana adalah default), berarti bahwa Shipment hanya dihasilkan ketika ada stok barang tersedia di sistem.
• Complete Line atau Complete Order, artinya Shipment hanya akan dihasilkan ketika baris Order yang lengkap ( atau Order Lengkap) dapat dikirimkan. Pilihan ini tidak mengijinkan Shipment parsial.
• After Receipt , artinya Shipment akan dihasilkan ketika pembayaran diterima.
Catatan: Barang-Barang secara otomatis diletakkan sebagai back-order ketika Pilihan Availability di-set dan stok barang tidak mencukupi. Ini bisa secara otomatis mendorong mengararah ke berbagai pengiriman.
Shipment adalah dihasilkan dalam suatu proses batch tidak secara otomatis dihasilkan berdasar pada aturan untuk suatu jenis dokumen.
Menghasilkan Invoice
Untuk/Karena Invoice, Aturan Invoice yang berikut dapat digambarkan pada Tingkatan Customer: ( tab Customer window Business Partner )
• After Delivery ( yang mana adalah default), artinya Invoice hanya dihasilkan ketika barang-barang telah dikirimkan.
• Customer Schedule after Delivery or Complete Order (Jadwal Customer setelah Pengiriman atau Order Lengkap), Artinya Invoice akan dihasilkan menurut jadwal Invoice yang di tentukan Customer ( sekali sebulan, tiap minggu dll.). Pilihan ini adalah bermanfaat jika ada banyak pengiriman dan Anda hanya mengirimkan satu Invoice per jadwal.
• Immediate (Segera), artinya Invoice akan dihasilkan dengan seketika, sekalipun barang-barang belum diterima oleh customer.
Anda menghasilkan Invoice anda yang (mana) oleh batch (dengan beberapa pilihan kriteria) atau Anda memilih secara manual.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pengguna ADEMPIERE INDONESIA . Salam ERP
1 comment:
Pak Agung, apa betul kita bisa buat Shipment tanpa Sales Order?
Saat saya coba buat "Shipment (Customer)" di http://demo.testadempiere.com/ kok error "Fill mandatory fields: Order" ya ?
Post a Comment