Welcome To www.adempiere.web.id

This blog is in Indonesian Language, to read in English please use google translate
-------------------------------------------------------------------------
Assalamu allaikum Wr Wb
Selamat datang di www.adempiere.web.id, tempat untuk berbagi informasi Komunitas ADempiere Indonesia , serta sharing informasi Software ERP (Enterprise Resource Planning)berbasis Opensource khususnya Adempiere / iDempiere dan OpenBravo. Semoga informasi yang ada di blog ini, bisa bermanfaat.
Wassalam
Agung Budi Santosa
.>>> [ BACK TO HOME ] <<<.

Tuesday, November 15, 2011

ADempiere For Manufacturing

 
-->
Adempiere For Manufacturing
Penerapan Batch dalam produksi
Didalam perusahaan manufaktur biasanya akan memberikan identitas pada setiap produk yang dihasilkannya yaitu dengan menerapkan nomor batch dalam produksinya, salah satu kegunaannya adalah apabila suatu ketika perusahaan menerima complain dari customer terhadap salah satu produk yang sudah dijual, maka perusahaan bisa dengan mudah melacak produk tersebut berasal dari produksi kapan, line produksi yang mana serta di kerjakan oleh siapa dan bahkan bisa diketahui siapa pemasok raw material atau bahan baku dari produk tersebut. Dengan mengetahui informasi tersebut maka dapat dilakukan proses perbaikan/improvement terhadap proses produksi dimasa yang akan datang.
Didalam Adempiere proses ini diakomodiri didalam fitur Product Attribut, dimana attribut dapat berupa Lot Control (Kontrol nomor lot/batch), Serial No Control (kontrol nomot serial), Guarantee days (lama garansi) dan lain lain.
Sebagai contoh , dengan menerapkan Lot control pada proses material receipt (penerimaan barang), kita bisa mengidentifikasi setiap barang yang diterima dari supplier, dan informasi ini juga aja dicatat misalnya ketika barang tersebut akan dijual kembali atau akan digunakan pada proses produksi.
Selanjutnya dengan menerapkan Serial No Control kita dapat mengidentifikasi setiap produk yang kita jual berasal dari produksi kapan, line produksi yang mana serta menggunakan bahan baku dari supplier mana.
Untuk menggunakanan metoda ini secara effektif proses ini juga harus disertai dengan proses tag/ labeling terhadap setiap produk agar produk tidak tertukar secara fisik. Dan pada akhirnya setiap produk dapat di identifikasi dan dapat di track sejak dari penerimaan hingga produk tersebut di delivery ke customer.\
Dalam kasus yang lebih kompleks, proses ini juga harus di kombinasikan dengan penerapan Locator, misalnya untuk produk yang sifatnya “untagable” atau tidak bisa di beri tag / label misalnya produk cair, tepung, gas dll. Dimana proses labeling hanya bisa dilakukan pada kemasan saat produk ini di shipment.
Pada salah satu project implementasi penulis di perusahaan penghasil tepung, raw material disimpan dalam silo dengan kapasitas masing masing sekitar 100 ton, dimana setiap material yang di masukkan akan di beri nomor batch untuk identifikasi.

Setiap batch akan menempati satu locator pada suatu waktu.
Setiap produk yang akan digunakan didalam production maka nomor batch akan di ikut sertakan kedalam production, dan akan menghasilkan bahan jadi dengan nomor batch baru.



Nomor batch akan di sertakan pada packing barang jadi (Finish Goods), sehingga dapat dengan mudah di lacak ketika terjadi complain atau pertanyaan yang berhubungan dengan produk tersebut.


Demikian sedikit tips dari hasil implementasi di salah satu pabrik tepung terbesar di Sumatera, Indonesia.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pengguna ADEMPIERE INDONESIA .
Salam,
Agung Budi Santosa
agung_bs@yahoo.com
Jakarta - Indonesia
===============
 Insert: Foto saya pada saat implementasi ADempiere di salah satu Perusahaan Manufacture, 2011.
========================
**Untuk Informasi ERP Training / Adempiere Training silahkan kontak: training@alphamedia.co.id
=============================