
Sementara itu industri manufaktur di indonesia terus berkembang, dimana ini berdampak positip bagi ekonomi serta meningkatkan lapangan kerja baik untuk mengisi lowongan kerja dibidang produksi, maupun management dan bidang IT tentu nya. Salah satu tools yang dibutuhkan untuk mengatur efisiensi management di perusahaan manufaktur adalam penggunaan software ERP .
Implementasi ERP di industri manufacture merupakan salah satu implementasi yang tingkat kesulitannya cukup tinggi , karena prosesnya yang cukup kompleks serta jumlah item / produk yang sangat banyak. Sebagai contoh pada industri electronics, jumlah produk item bisa mencapai puluhan ribu bahkan ratusan ribu. Dan dengan transaksi produksi mencapai ribuan hingga belasan ribu produksi per hari. Sehingga wajar apabila implementasi ERP di industri manufacture dituntut presisi yang tinggi, serta dapat menyajikan data dalam waktu yang cepat dan akurat. Untuk itu diperlukan perancangan, perencanaan implementasi yang baik dan benar serta persiapan yang matang.
Pada kesempatan ini saya ingin membahas tentang proses proses yang ada di industri Electronics Manufacturing. Semoga bisa menambah wawasan bagi pembaca khususnya yang ingin Belajar ERP.
Didalam sebuah perangkat electronics, terdapat berbagai macam komponen seperti Resistor, Capacitor, Transistor, dan lain sebagainya yang akan menyusun rangkaian tertentu sehingga membuat perangkat elektonik tersebut bisa bekerja. Setiap komponen mempunyai jenis jenis yang berbeda berdasar bentuk komponen dan proses pemasangan, seperti Axial Component, Radial Component, SMD Component, dll. Sebagai contoh untuk komponen Resistor ada yang merupakan Axial Component (seperti gambar diatas), ada yang merupakan SMD Component dimana pada proses pemasangannya memerlukan proses yang berbeda. Lebih detil mengenai hal tersebut akan dijalaskan dibagian lain tulisan ini.
Berdasarkan prosesnya secara umum, industri elektronika memiliki proses sebagai berikut (bisa berbeda beda untuk tiap perusahaan):
1. Axial Component Insertion Process.

Mengingat pada era ini rata rata komponen elektronika lebih banyak dalam bentuk chip, maka komponen jenis ini jumlah nya relatif sedikit bila dibandingkan dengan jenis yang lain.
Untuk memasang Axial Component diperlukan Mesin VCD, dan sebuah Sequencer yang akan menyusun komponen dalam urutan (sesuai BOM/Bill Of Materal) untuk dipasang pada PCB.
-Machine.gif)

2. Radial Component Insertion Process,

Radial komponen umumnya datang dalam kemasan reel (gulungan) sehingga bisa langsung dimasukkan kedalam autoloader mesin, untuk di insert/dipasang kedalam PCB


3. SMD Insertion



Ukuran dari Komponen SMD ada beberapa macam, yang ditandai dengan kode angka seperti 1208, 0805, 0603, dan sabagainya. Komponen SMD yang berukuran sangat kecil ini apabila dibandingkan dengan jari kita kurang lebih seperti gambar berikut:

4, Hand/Manual Insertion
Ada beberapa komponen yang cukup sulit dipasang menggunakan mesin, sehingg umumnya ada beberapa proses pemasangan komponen yang terpaksa dilakukan secara manual. Misalnya komponen Connector, Jack, sekrup/baut dan lain lain.

5. Soldering Process
Setelah komponen dipasang pada PCB maka selanjutnya dilakukan proses soldering, didalam industri electronics ada 2 macam teknik penyolderan komponen, yaitu yang pertama menggunakan Wave solder, dimana dengan metode ini permukaan bagian bawah PCB akan di celupkan kedalam timah cair. Dan yang kedua menggunakan Reflow solder, dimana pada cara ini permukaan PCB diberikan Solder Paste (pasta Timah) kemudian dipanaskan didalam mesin Reflow hingga timah meleleh.

6. ICT Testing
Setelah komponen terpasang seluruhnya, maka diperlukan proses ICT (Integrated Circuit Test) yang akan memeriksa apakah komponen sudah terpasang semua dengan benar, dan apakah komponen yang terpasang bekerja dengan baik. Apabila ada komponen yang salah terpasang pada PCB ataupun ada komponen yang rusak, umumnya akan terdeksi disini sehingga bisa dilakukan repair/perbaikan.


7. Assembly Process
Setelah PCB terpasang komponen secara lengkap maka dilakukan proses Assembly (Perakitan), seperti pemasangan casing/bodi dan lain lain. Pada proses ini juga dilakukan serangkaian fungsional test untuk memastikan perangkat electronic bekerja dengan baik.


8. Final Test & Packing


9. OQC Test & Shipment
Yang terakhir dari semua proses diatas adalah Outgoing Quality Control, yang merupakan proses pengecekan sebelum dilakukan pengiriman barang (shipment) ke Customer. Proses ini biasanya memberlakukan metode sampling untuk tiap lot pengiriman.


Didalam ADempiere ERP proses proses diatas bisa diakomodasi dengan baik, selain itu ada fitur penting yang sangat diperlukan oleh industri Manufacture yaitu penerapan Lot Number dan Serial Number, dimana pada setiap Lot / batch produksi bisa di identifikasi sehingga ketika terjadi complain kerusakan dari customer, bisa dilacak produksi tersebut berasal dari produksi tanggal berapa,

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pengguna ADEMPIERE INDONESIA .
Agung Budi Santosa
agung_bs@yahoo.com
Jakarta - Indonesia
=================
Untuk Informasi ERP Training / ADempiere Training silahkan kontak: training@alphamedia.co.id