Welcome To www.adempiere.web.id

This blog is in Indonesian Language, to read in English please use google translate
-------------------------------------------------------------------------
Assalamu allaikum Wr Wb
Selamat datang di www.adempiere.web.id, tempat untuk berbagi informasi Komunitas ADempiere Indonesia , serta sharing informasi Software ERP (Enterprise Resource Planning)berbasis Opensource khususnya Adempiere / iDempiere dan OpenBravo. Semoga informasi yang ada di blog ini, bisa bermanfaat.
Wassalam
Agung Budi Santosa
.>>> [ BACK TO HOME ] <<<.

Saturday, December 31, 2011

ADEMPIERE FUNCTIONAL TRAINING 2017

DIBUKA PENDAFTARAN :
ADEMPIERE  
FUNCTIONAL TRAINING 2017

JAKARTA, 11 - 13 Juli 2017 
===================================================
Hari/Tanggal : Selasa - Kamis, 11 - 13 Juli 2017 (3 Hari)
Waktu           : 09:00 - 16:00 WIB
Tempat         : Gedung Setia Budi 2, Lantai 2, 
                       Jl. HR Rasuna Said Kav 62 Kuningan Jakarta  - Indonesia
Biaya            : Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah),

---------------------------------------------------------------------------------------------
*  Tempat Terbatas !
** Pendaftara di tutup 1 minggu sebelum pelaksanaan training**
====================================================
ADempiere ERP adalah aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning) berbasis Opensource dengan lisensi GPL sehingga tidak perlu membayar lisensi (anda hanya perlu membayar lisensi untuk software pendukung seperti OS, Database, dll apabila diperlukan). ADempiere software nya dapat di download gratis di sourceforge.net.


Dengan Aplikasi ERP, perusahaan dapat mengintegrasikan seluruh proses bisnis perusahaan, sehinga dengan satu kali klik bisa mendapatkan laporan keuangan secara menyeluruh dan realtime. Sehingga perusahaan akan dapat lebih mudah mengontrol dan menekan Cost/biaya serendah mungkin, serta mendorong sales/penjualan setinggi mungkin sehingga akan mendongkrak pendapatan perusahaan secara signifikan.


Selain itu dengan antarmuka berbasis Web, perusahaan juga mampu mengintegrasikan berbagai lokasi atau cabang kedalam satu sistem sehingga tidak perlu konsolidasi, sinkronisasi dan lain lain.

Untuk menerapkan sistem ERP, banyak hal yang harus dipertimbangkan secara matang oleh sebuah perusahaan dimana diantaranya adalah:

1. Biaya implementasi sesuai dengan budget perusahaan
2. Bisnis proses sesuai dengan Bisnis proses perusahaan
3. Mudah dirawat/dimaintain dan mudah di upgrade
4. Berbasis teknologi terkini dan mampu di aplikasikan dimasa datang
5. Memiliki resiko kerugian terkecil (bila gagal)
Dan ADempiere memenuhi semua tuntutan tersebut.

ADempiere ERP telah sukses diimplementasikan di berbagai perusahaan di dunia termasuk di Indonesia, baik untuk perusahaan Distribusi dan jasa, manufaktur, Otomotif, Ritel, hingga perusahaan pertambangan (mining), Perkebunan dan lain lain. Minimnya sosialisasi serta pelatihan ADempiere membuat masih sedikitnya perusahaan yang mampu memanfaatkan ADempiere sebagai aplikasi ERP modern yang memiliki banyak kelebihan namun dapat digunakan dengan lisensi gratis karena aplikasi ini berbasis Opensource.

Seiring dengan meningkatnya lowongan kerja dan permintaan tenaga profesional bidang ERP khususnya ADempiere, Alpha Media kembali mengadakan Training ADempiere Training :  “ADempiere Functional Training” yang akan di adakan sebagai berikut:
ADempiere Functional Training
Hari/Tgl : Selasa - Kamis, 11 - 13 Juli  2017
Tempat : Gedung Setia Budi 2, Lantai 2 
Jl. HR Rasuna Said Kav 62, Kuningan Jakarta - Indonesia
Waktu : Jam 09:00 – 16:00

Untuk Siapa Pelatihan ADEMPIERE ini? 
Pelatihan ini ditujukan kepada siapa saja ingin belajar ERP dan atau yang akan menangani dan mengoperasikan ADEMPIERE ERP. Anda akan belajar segala sesuatu yang dibutuhkan untuk membuat ADEMPIERE ERP siap untuk digunakan oleh user termasuk instalasi, konfigurasi, dan mengelola fungsional operasional ADEMPIERE.
Download Formulir Pendaftaran ADempiere Functional Training

Kompetensi 

Setelah selesai mengikuti pelatihan, diharapkan peserta akan mampu untuk:
* Mengenal karakter, kemampuan dan keunggulan ADEMPIERE ERP.
* Menginstal ADEMPIERE pada sistem operasi Windows & Database PostgreSQL
* Melakukan Implementasi dan konfigurasi dasar.
* Merawat Business Partner, Product, dan Pricing.
* Merawat Purchase, Material Management, Sales, Receipt & Payment.
* Melakukan konfigurasi Akuntansi dan Financial Report.
* Melakukan konfigurasi Security
Siapa yang harus ikut Pelatihan ADempiere Training  ini?
* User/Pengguna maupun Calon pengguna Sistem ADEMPIERE
* Calon Administrator ADEMPIERE
* Dosen/Pelajar/Mahasiswa yang ingin mempelajari ADEMPIERE.
* Praktisi IT, praktisi akuntansi, pekerja, pelaku bisnis, serta orang orang yang yang ingin belajar ERP atau ingin ber karir dibidang ERP khususnya ADEMPIERE ERP.
Prasyarat:

Dalam rangka peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik, peserta harus memenuhi syarat sebagai berikut:
* Dapat mengoperasikan komputer dalam lingkungan sistem operasi windows, Bisa mengetik, mengatur file dan folder, dan mengatur parameter sistem.
* Peserta yang mengetahui konsep dasar Sistem ERP (Enterprise Resource Training) akan sangat membantu proses belajar, meskipun ini bukanlah syarat mutlak.

Materi training "ADempiere Functional Training"


Day 1
------------
• Introduction
• Basic Concept& Business Concept of Adempiere
• Navigation
– Windows, tabs, menu & Toolbar
– Zoom Across, New Record, Value preference,
– User Preference, Info windows,
– Print & Export, Drill down across
– Chat, Attachment, archive
• Web UI
• Initial Setup
– Initial Client Setup
– Chart Of Account Setup
– Finalizing your Setup
– Setup Organization & Warehouse
• Master Data
– Business Partner
– Products
– Pricing
• Requisition to Invoice
– Requisition
– Purchase Order
– Material Receipt
– Purchase Invoice
– Matching PO-Receipt-Invoice
– Purchasing Reports

Day 2
------------
• Material Management
– Material transaction
– Material Move
– Internal use Inventory
– Physical Inventory
– Replenishment
– MM Reports
• Quote to Invoice
– Quotation
– Sales Order
– Material Shipment
– Sales Invoice
– Sales reports
• Return
– Vendor Return
– Return to Vendor Vendor RMA
– Return to Vendor
– AP Credit Memo (Debit Memo)
– Customer Return
– Customer RMA
– Customer Return
– AR Credit Memo

Day 3
------------
• Open Items
- AP Payment
- AR Receipt
- Prepayment
- Invoice Schedule
- Recurring Documents
- Payment Allocation
- Cash Journal
- Bank Statement
- Payment Term
- Payment Print/Export
• Performance Analysis
- Accounting Setup
- Tax Setup
- GL Journal
- GL Distributionn
- Financial Reporting
- Costing Setup
- Update Product Costs
• Security
– User and Role
• Overall Review and Practice


Masing masing Peserta akan mendapatkan: 
a. 2X Cofee & snack
b. 1X Lunch
c. Buku "Implementasi ERP langkah demi langkah dengan ADEMPIERE".
d. Sertifikat

Catatan: Peserta masing masing diharuskan membawa laptop dengan spesifikasi minimum Pentium 4 dengan memory minimal 512 MB. 







Untuk Info lebih lanjut silahkan menghubungi:

1. Bayu, Email: bayu@alphamedia.co.id atau HP: 0857 29366122
2. Agung, Email: agung@alphamedia.co.id atau agung_bs@yahoo.com  atau HP: 0811 776230
3. Anji , Email: anji@alphamedia.co.id atau HP : 021 96670522

Pendaftaran :

- 1. Download dan Isi Formulir Pendaftaran(dibagian bawah tulisan ini) kemudian kirimkan ke training@alphamedia.co.id
- 2. Transfer biaya training ke: 
Rekening BCA No. Rek. : 326 126 9234 a/n Agung Budi Santosa.

Catatan: Bukti transfer harap dibawa ketika hari pertama training.
Pendaftaran ditutup 1 minggu sebelum Jadwal Pelatihan
===================
Download Formulir Pendaftaran ADempiere Functional Training
** Untuk Informasi ERP Training topik yang lain silahkan kontak: training@alphamedi.co.id
Joint FB Forum: ADempiere Indonesia & IDempiere Indonesia Study group

Wednesday, December 14, 2011

ADempiere For Manufacturing II

PRODUCTION COSTING

Di dalam ADempiere (yang merupakan software ERP berbasis Opensource dan dapat di download gratis )  saat ini sudah tersedia Manufacturing Management yang dapat mengakomodasi secara lengkap kebutuhan shopfloor control di area Produksi. Akan tetapi tidak semua manufacture (khususnya di Indonesia) memiliki resource dan SDM yang cukup untuk mengelola shopfloor control, sehingga banyak juga perusahaan manufacture yang memilih untuk mengelola transaksi produksi secara lebih "sederhana" yaitu dengan menggunakan fitur "Production" di Adempiere.
Fitur "Production" sendiri sebenarnya lebih ditujukan untuk melakukan "Assembly" atau "Kitting" suatu produk sehingga tidak ada komponen biaya yang diserap dalam transaksi produksi.

Untuk mengatasi hal ini ada sedikit trik yang bisa kita lakukan yang akan saya jelaskan berikut ini:

Didalam biaya produksi perusahaan manufacture, biasanya ada 4(dua) kelompok komponen biaya, yaitu:
a. Direct Material, merupakan biaya komponen langsung (direct) produksi yang digunakan untuk menyusun produk barang jadi / Finish good, dimana ini biasanya dimasukkan didalam Bill OF Material.
b. Indirect Material, merupakan biaya komponen tidak langsung bagi suatu proses produksi
c. Factory Overhead, ini merupakan biaya biaya untuk operasional produksi seperti: biaya mesin, biaya listrik, biaya sewa area produksi, dan lain lain.
d. Direct Labor Cost, ini merupakan biaya biaya untuk karyawan produksi, meliputi gaji pokok karyawan produksi, uang lembur produksi, uang makan, dan tunjangan untuk karyawan produksi.

Untuk biaya "Direct Material" umumnya bisa langsung diketahui karena kita terjadi transaksi produksi, sudah bisa dihitung berapa komponen yang diserap didalam proses produksi.

Sementara biaya biaya Indirect material, Factory Overhead, dan Direct labor Cost biasanya hanya diketahui pada akhir bulan (kecuali untuk perusahaan yang membayar biaya produksi seperti gaji dll secara harian ). Sementara kita harus menghitung komponen biaya kedalam produk Barang Jadi yang kita buat, dimana ketika dilakukan penjualan kita bisa mendapatkan perkiraan harga HPP serta margin nya dll.

Untuk tujuan itu kita bisa melakukan beberapa pendekatan, diantaranya adalah  pendekatan menggunakan penghitungan perkiraan harga HPP dengan metode "Standard Cost"

Untuk itu kita memerlukan beberapa Akun yang harus kita siapkan sebagai berikut:
1. Akun "Standard Factory Overhead", letakkan dibawah HPP (kepala 5)
2. Akun "Standard Direct Labor Cost", lettakkan dibawah HPP (kepala 5)
3. Buat summary Level "Factory Overhead" dibawah HPP, dan buat akun akun komponen yang menyusunnya, seperti biaya listrik, biaya mesin, dll
4. Buat summary Level "Direct Labor Cost, dibawah HPP, dan buat akun akun komponen yang menyusunnya, seperti biaya gaji karyawan produksi, uang lembur, uang makan, tunjangan dll



Selanjutnya buat dua buah product dengan type "Resource" dengan nama:
1. Product: Standard Factory Overhead, dan arah kan akunnya ke akun "Standard Factory Overhead" yang sudah kita buat diatas.
2. Product: Standard Direct Labor Cost, dan arahkan akunnya ke akun "Standard Drect Labor Cost" yang sudah kita bahas diatas.

Selanjutnya masukkan kedua produk ini kedalam Bill Of Material masing masing Product Finish Goods anda.  Dan lakukan transksi produksi seperti biasa.
 

Nilai dari "Standard Factory Overhead" & "Standard Direct Labor Cost" bisa diambil budget perusahaan untuk cost tersebut, bisa dari historical data (biaya bulan lalu), atau bisa dari biaya average sebelumnya.

Selanjutnya jalankan transaksi production adan seperti biasa, dan accounting entrynya kurang lebih akan seperti ini:


Transaksi diatas akan melakukan "booking" biaya Factory Overhead dan Direct Labor cost dengan biaya standard, dimana nantinya akan di tutup dengan biaya actual (pada akhir bulan).

Selanjutnya pada tiap akhir bulan anda biasanya sudah memiliki data biaya biaya aktual (actual cost) yang dikeluarkan untuk produksi untuk bulan terkait, Sehingga anda bisa melakukan transkasi biaya tersebut dengan mengarahkan kepada akun biaya yang sudah anda buat dibawah HPP (anda bisa menggunakan charge untuk keperluan tersebut) :
Sebagai contoh kita akan melakukan transkasi biaya gaji karyawan dan operasional mesin sebagai berikut:



Pada saat transaksi aktuall biaya biaya dimasukkan, bisa jadi nilainya sama dengan standard cost, lebih besar, atau mungkin lebih kecil. Dimana perbedaan antara Standard Cost dan Actual cost disini akan menjadi Varian yang harus dimaintain se minimal mungkin agar standard cost bisa mendekati actual cost.

Selain melakukan transaksi biaya aktual, biasanya anda juga harus melakukan transkaksi untuk "Indirect Material" serta biaya lain lain.

Ketika terjadi transkasi penjualan, ADempiere akan melakukan posting kembali nilai HPP nya kedalam akun HPP Product, sehingga pada akhir transaksi total direct cost produki adalah total direct cost HPP (dari transksi penjualan) ditambah Varian.
Ilustrasinya dapat dilihat pada report berikut:
Sedangkan untuk total HPP adalah total direct cost ditambah total indirect cost serta other cost (biaya lain lain).

Perlu dicatat bahwa perhitungan Costing pada Transaksi sebenarnya jauh lebih rumit dan kompleks. Dan pada ulasan diatas transaksi disederhanakan agar mudah dipahami dan bisa menjadi gambaran bagaimana menyiasati transaksi produksi dengan menyertakan biaya produksi.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pengguna ADEMPIERE INDONESIA .

Salam ERP

Agung Budi Santosa
agung_bs@yahoo.com
Jakarta - Indonesia

**Untuk Informasi ERP Training / Adempire Training silahkan kontak: training@alphamedia.co.id

Tuesday, December 6, 2011

FInancial Reports / Laporan Akuntansi di ADempiere


Didalam sebuah System ERP, Akuntansi merupakan induk dari semua proses transaksi, demikian juga dengan Adempiere. Semua transaksi yang dilakukan akan menginduk kedalam sistem akuntansi yang terintegrasi secara realtime. Didalam adempiere, semua transaksi dapat di posting secara otomatis, sehingga user tidak perlu melakukan proses posting dan jurnal secara manual. Kelebihan dari otomatisasi ini adalah user dapat mencetak laporan akuntansi secara realtime. Sebagai contoh, untuk mencetak laporan laporan akuntansi seperti neraca Saldo (Balance sheet) Jurnal harian/bulanan, trial balance, neraca rugi/laba dan lain lain dapat dilakukan secara ontime dan realtime. Dengan demikian pergerakan transaksi akuntansi dapat dipantau setiap saat untuk keperluan analisa dan planning.

Salah satu kelebihan lain dari aplikasi ERP ADempiere yang merupakan software ERP berbasis Opensource ( bebas lisensi dan dapat di dowload gratis )  adalah mendukung Multi Company, yaitu misalnya didalam group perusahaan anda terdapat banyak anak perusahaan, anda bisa mendapatkan laporan tiap perusahaan secara online dan realtime tanpa harus menunggu proses jurnal manual, konsolidasi data (pusat-cabang), dan lain lain.

Adempiere menyediakan beberapa laporan yang "Ready to use" seperti "Trial balance". "Accounting fact report" dan lain lain, serta menyediakan sebuah Report Tools untuk membuat laporan yang sangat powerful yaitu "Financial Reports". Dengan Financial report ini anda dapat dengan leluasa membuat laporan laporan akuntansi sesuai kebutuhan anda seperti neraca saldo, mutasi kas dan bank, laporan rugi / laba, laporan trial balance dan lain lain.Untuk membuat sebuah laporan baru dengan menggunakan fitur "Financial Reports" tidaklah sulit, dimana fitur ini menggunakan analogi seperti halnya spreadheet seperti MS Excel, OpenOffice dan lain lain dimana nilai terdiri dari nilai baris dan kolom. Report Line Set, digunakan untuk menentukan nilai dari baris yang anda perlukan misalnya berisi account account yang ingin anda tampilkan, sedangkan Report Column Set berisi kolom jenis nilai transaksi yang ingin anda tampilkan misalnya berula balance/saldo, debit, kredit dan lain lain.
Untuk membuka windows Financial Reports anda bisa masuk ke menu Performance Analysis > Financial reports

Contoh Contoh Laporan
Berikut ini adalah Laporan akuntansi yang umum digunakan di indonesia, yang pertama adalah laporan neraca, pada laporan ini total aktiva dan pasiva harus balance. (maaf, pada contoh tidak balance karena diambil dari database percobaan)




Selanjutnya adalah laporan Saldo kas Bank, yang berguna untuk mengetahui status aset Kas dan Bank.


Berikutnya adalah contoh laporan Trial balance

Dan yang ini adalah contoh laporan Rugi laba


Semua contoh diatas merupakan laporan standard / sederhana yang bisa langsung di hasilkan dari Report Tolls adempiere. Untuk laporan laporan dengan format yang kompleks anda bisa menggunakan utility Jasper Reports, sebagai contoh adalah laporan Faktur Pajak berikut.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pengguna ADEMPIERE INDONESIA .
Salam ERP


Agung BS
agung_bs@yahoo.com
Jakarta - Indonesia
==================

 Join Komunitas Adempiere Indonesia / Idempiere Indonesia di FB Group: Adempiere iDempiere Study Group Indonesia
Seiring dengan meningkatnya lowongan kerja dan permintaan tenaga profesional akuntansi yang menguasai ERP Accounting khususnya ADempiere, Alphamedia menyelenggarakan kelas training ADempiere Accounting.
Bagi yang ingin Belajar ERP khususnya Adempiere, Untuk Informasi ERP Training / Adempiere Training silahkan kontak: training@alphamedia.co.id

Tuesday, November 15, 2011

ADempiere For Manufacturing

 
-->
Adempiere For Manufacturing
Penerapan Batch dalam produksi
Didalam perusahaan manufaktur biasanya akan memberikan identitas pada setiap produk yang dihasilkannya yaitu dengan menerapkan nomor batch dalam produksinya, salah satu kegunaannya adalah apabila suatu ketika perusahaan menerima complain dari customer terhadap salah satu produk yang sudah dijual, maka perusahaan bisa dengan mudah melacak produk tersebut berasal dari produksi kapan, line produksi yang mana serta di kerjakan oleh siapa dan bahkan bisa diketahui siapa pemasok raw material atau bahan baku dari produk tersebut. Dengan mengetahui informasi tersebut maka dapat dilakukan proses perbaikan/improvement terhadap proses produksi dimasa yang akan datang.
Didalam Adempiere proses ini diakomodiri didalam fitur Product Attribut, dimana attribut dapat berupa Lot Control (Kontrol nomor lot/batch), Serial No Control (kontrol nomot serial), Guarantee days (lama garansi) dan lain lain.
Sebagai contoh , dengan menerapkan Lot control pada proses material receipt (penerimaan barang), kita bisa mengidentifikasi setiap barang yang diterima dari supplier, dan informasi ini juga aja dicatat misalnya ketika barang tersebut akan dijual kembali atau akan digunakan pada proses produksi.
Selanjutnya dengan menerapkan Serial No Control kita dapat mengidentifikasi setiap produk yang kita jual berasal dari produksi kapan, line produksi yang mana serta menggunakan bahan baku dari supplier mana.
Untuk menggunakanan metoda ini secara effektif proses ini juga harus disertai dengan proses tag/ labeling terhadap setiap produk agar produk tidak tertukar secara fisik. Dan pada akhirnya setiap produk dapat di identifikasi dan dapat di track sejak dari penerimaan hingga produk tersebut di delivery ke customer.\
Dalam kasus yang lebih kompleks, proses ini juga harus di kombinasikan dengan penerapan Locator, misalnya untuk produk yang sifatnya “untagable” atau tidak bisa di beri tag / label misalnya produk cair, tepung, gas dll. Dimana proses labeling hanya bisa dilakukan pada kemasan saat produk ini di shipment.
Pada salah satu project implementasi penulis di perusahaan penghasil tepung, raw material disimpan dalam silo dengan kapasitas masing masing sekitar 100 ton, dimana setiap material yang di masukkan akan di beri nomor batch untuk identifikasi.

Setiap batch akan menempati satu locator pada suatu waktu.
Setiap produk yang akan digunakan didalam production maka nomor batch akan di ikut sertakan kedalam production, dan akan menghasilkan bahan jadi dengan nomor batch baru.



Nomor batch akan di sertakan pada packing barang jadi (Finish Goods), sehingga dapat dengan mudah di lacak ketika terjadi complain atau pertanyaan yang berhubungan dengan produk tersebut.


Demikian sedikit tips dari hasil implementasi di salah satu pabrik tepung terbesar di Sumatera, Indonesia.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pengguna ADEMPIERE INDONESIA .
Salam,
Agung Budi Santosa
agung_bs@yahoo.com
Jakarta - Indonesia
===============
 Insert: Foto saya pada saat implementasi ADempiere di salah satu Perusahaan Manufacture, 2011.
========================
**Untuk Informasi ERP Training / Adempiere Training silahkan kontak: training@alphamedia.co.id
=============================


Thursday, September 8, 2011

Setup Ukuran Kertas Print Format di ADempiere

Setup Ukuran Paper Format di ADempiere

Secara default ADempiere akan membuat laporan dalam format kertas A4. Meskipun ukuran kertas A4 merupakan ukuran yang paling banyak oleh pengguna adempiere di indonesia, namun apabila anda menginginkan format dengan ukuran kertas yang lain misalnya A5, A3, F4 dan lain lain, Anda dapat melakukan konfigurasi di Application Dictionary. Untuk melakukan konfigurasi silahkan ikuti langkah berikut ini:

1. Login dengan role System Administrator
2. Masuk ke window System Admin > General Rule> Printing>Print Paper.


















3. Buat record baru. Masukkan nama dan description (bila diinginkan).














4. Checkbox Landscape akan menentukan orientasi kertas: apakah Landscape atau Portrait.

5. Selanjutnya masukkan validation code dimana parameter ini akan menentukan ukuran kertas yang anda buat (Untuk Daftar selengkapnya silahkan lihat dibawah)

6. Dimension unit, Size X dan Size Y silahkan diabaikan saja.

7. Left, Right, Top, Bottom Margin ditentukan dalam satuan 1/72 inci. Silahkan masukkan nilai yang anda inginkan.

8. Simpan / Save

9. Selesai!

Seting ukuran kertas di Print Format

Selanjutnya untuk memakai Print Paper yang baru saja anda buat:
1. Buka window Print Format.











2. Buat Print Format baru atau, Pilih salah satu Print Format yang mau anda modifikasi.















3. Di kolom Print Paper, pilih ukuran yang baru Anda definisikan

4. Selesai

Selamat Mencoba !!

Daftar Validation Code:
• iso-a0
• iso-a1
• iso-a2
• iso-a3
• iso-a4
• iso-a5
• iso-a6
• iso-a7
• iso-a8
• iso-a9
• iso-a10
• iso-b0
• iso-b1
• iso-b2
• iso-b3
• iso-b4
• iso-b5
• iso-b6
• iso-b7
• iso-b8
• iso-b9
• iso-b10
• iso-designated-long
• italian-envelope
• monarch-envelope
• personal-envelope
• na-number-9-envelope
• na-number-10-envelope
• na-number-11-envelope
• na-number-12-envelope
• na-number-14-envelope
• na-6x9-envelope
• na-7x9-envelope
• na-9x11-envelope
• na-9x12-envelope
• na-10x13-envelope
• na-10x14-envelope
• na-10x15-envelope
• na-5x7
• na-8x10 • jis-b0
• jis-b1
• jis-b2
• jis-b3
• jis-b4
• jis-b5
• jis-b6
• jis-b7
• jis-b8
• jis-b9
• jis-b10
• iso-c0
• iso-c1
• iso-c2
• iso-c3
• iso-c4
• iso-c5
• iso-c6
• na-letter
• na-legal
• executive
• ledger
• tabloid
• invoice
• folio
• quarto
• japanese-postcard
• oufuko-postcard
• a
• b
• c
• d
• e

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pengguna ADEMPIERE INDONESIA . ================
agung_bs@yahoo.com
================
Untuk Informasi ERP Training silahkan kontak: training@alphamedia.co.id

Wednesday, August 17, 2011

Dokumentasi 2010 - TVRI topik "Open Source"

Dokumentasi 2010 Televisi Republik Indonesia (TVRI) - Opensource

Tahun 2010 yang lalu, tepatnya di bulan april, saya pernah mendapat undangan sebagai narasumber dalam topik "Opensource" jadi coba saya masukkan juga topik Opensource ERP.

Berikut ini rekamannya.

Video 01


Video 02



Salam ERP
Agung Budi Santosa

Salam ERP
Agung Budi Santosa

Friday, August 5, 2011

Installation of ADempiere 360lts on MySQL Database

satria pambudi said...
pak agung mau tanya cara install adempiere di mysql bagaimana? tolong beri tutorialnya pak.
Agung: Mas satria, berikut prosedur instalasi ADempiere dengan db MySQL. thx
===========
Installation Adempiere on MySQL Database
ADempiere sebagai project ERP Opensource paling aktip sedunia sebelumnya sudah didukung oleh database Oracle dan PostgreSQL. Adempiere merupakan software ERP berbasis opensource dan dapat di download gratis . Keberadaan PostgreSQL sebagai salah satu database opensource terpopuler didunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya  seolah olah membuat keberadaan database opensource yang lain adalah tidak perlu, benarkah demikian?

Mengapa MySQL?
Keberadaan MySQL, sebagai salah satu database internet tidak perlu diragukan lagi. Sejumlah besar perusahaan telah mengembangkan aplikasinya menggunakan MySQL. Ketika perusahaan-perusahaan ini mulai mencari sebuah aplikasi ERP Opensource,maka jelas yang inginmereka gunakan adalah sebuah ERP yang memiliki dukungan dari komunitas yang kuat dan didukung oleh teknologi database yang sama dengan yang mereka gunakan. Sedangkan Adempiere pasti memenuhi kriteria pertama, namun tidak untuk criteria yang kedua.
Maka baru baru ini salah satu konsultan Adempiere Catura yang di motori oleh CTO nya Trifont Tivonof telah melakukan proses modifikasi sehingga Adempiere dapat berjalan diatas database MySQL. Dan setelah kerja keras selama 4 bulan project ini pun di release. Bagi yang ingin mendowload bisa download di link berikut: http://sourceforge.net/p/adempiere-mysql/svn/47/tree/dist/mysql-dist/

Langkah Instalasi
A. Install Program :

1. Install Adempiere for MySQL, bisa di download disini:
2. Install SUN JDK
3. Install MySQL Database versi 5.X

B. Rubah file my.cnf .
Set Nama tables menjadi huruf kecil/lower case.
Enable kan recursive stored procedures.
Enable kane MySQL ANSI mode.
$ sudo vim /etc/mysql/my.cnf
lower_case_table_names=1
max_sp_recursion_depth=128
sql_mode=’ANSI’
Selanjutnya Restart MySQL Server anda
$ sudo /etc/init.d/mysql restart

C. Setting Database
1. Buat database dengan nama: adempiere
#mysql create database adempiere;

2. Buat user adempiere dengan password adempiere
# mysql> create USER 'adempiere'@'localhost';
# mysql> GRANT ALL PRIVILEGES ON \*.\* to 'adempiere'@'localhost';
# mysql> update user set password=PASSWORD("adempiere") where User='adempiere';

Pastikan bahwa user telah dibuat dan memiliki hak akses yang cukup.

#mysql> select User, Host, Password from mysql.user;

Output nya kurang lebih sebagai berikut:
adempiere | localhost | \*B3829BD27D70B4AE67C3B665A2CA5DE36F37DB6F
Intinya untuk mySQL, 'adempiere'@'localhost' berbeda dengan adempiere'@'

D. Jalan kan setup ADempiere
$ /RUN_setup.sh




















E. Import the Adempiere mysql dump.
$ mysql -u adempiere -p -h localhost adempiere < /data/Adempiere_mysql.dmp
F. Start ADempiere Server
$ /utils/RUN_Server2.sh
Start ADempeire (Swing client)
$ /RUN_Adempiere.sh


















Masukkan username= GardenAdmin
Masukkan Password = GarenAdmin

Masukkan nama application server, pilih database type= MySQL,
Masukkan Nama Database Host, masukkan username = adempiere, password= adempiere




























Masukkan nama application server, pilih database type= MySQL,
Masukkan Nama Database Host, masukkan username = adempiere, password= adempiere























Apabila anda sudah melihat menu adempiere seperti diatas, Selamat!! Anda sudah berhasil meginstal adempiere dengan database MySQL.


Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pengguna ADEMPIERE INDONESIA .
Salam ERP
Agung Budi Santosa
agung_bs@yahoo.com
================

Untuk Informasi ERP Training silahkan kontak: training@alphamedia.co.id
================

Joint FB Forum: ADempiere Indonesia & IDempiere Indonesia Study group

Tuesday, July 26, 2011

ADempiere Server Lambat?

Pertanyaan:
arfie said...
pak, saya mau tanya. Saya menggunakan aplikasi adempiere di server 2003 dan database adempiere di centos 5.3. Namun akhir-akhir ini sering sekali terjadi kasus dimana end-user selalu menunggu waktu yang lama hanya sekedar untuk meng-save laporan. setelah saya cek tidak ada yang aneh dalam sistem linux dan windows. Memori di kedua server tersebut masih tersisa sangat banyak. Kira-kira apa pak penyebabnya?

Terima Kasih pak atas jawabannya
Jawaban:

Mas Arfie, untuk menjawab pertanyaan anda secara akurat tentu diperlukan pengecekan secara lebih detil terhadap kondisi ADempiere server anda, jaringan dan lain sebagainya. Dengan asumsi ADempiere server anda tidak sedang bermasalah dan jaringan anda dalam kondisi baik dan wajar, maka ada beberapa hal yang perlu anda bisa lakukan diantaranya dengan meningkatkan kecepatan akses storage anda dengan menggunakan RAID (apabila belum), apabila sudah menggunakan RAID, anda bisa evaluasi dan bila mungkin gunakan metode yang lebih effisien dan lebih cepat sesuai kebutuhan anda. Mengenai RAID sudah saya bahas di link berikut : http://blog.alphamedia.co.id/2011/07/raid-system-untuk-adempiere-server.html
Yang kedua, aplikasi ERP terkenal dengan aplikasi yang sangat rakus terhadap resource, memory dan storage. Sehingga anda harus secara rutin memantau kondisi ADempiere server anda, apakah memory masih mencukupi, apakah storage masih mencukupi dan seterusnya.

Untuk melihat memory pada Server windows, anda bisa melihat dari properties dan windows task manager, sedangkan untuk Linux Centos anda bisa lakukan sebagai berikut:

Check Total Memory di Linux
Pertama check physical memory yang tersedia di komputer anda dengan cara sebagai berikut:

#dmesg |grep memory

Untuk melihat memory yang masih tersedia di linux anda bisa menggunakan perintah berikut:

#free -m

Atau anda juga bisa melihat penggunaan memory dari masing masing aplikasi serta memory yang masih tersedia dengan perintah berikut:

#top

Apabila memory pada komputer anda sudah tidak mencukupi, ada beberapa hal yang bisa anda lakukan, yang pertama adalah menambah physical memory anda, dan yang kedua adalah memperbesar swap file pada komputer anda (apabila penambahan physical memory tidak mungkin dilakukan)

Memperbesar Swap File di Linux

Apa yang harus dilakukan ketika anda membutuhkan untuk menambah swap file pada Linux Server anda? ada 4 pilihan yang dapat anda lakukan sebagai berikut:

1. Membuat swap file Baru
2. Membuat swap file pada existing logical volume
3. Meng Extend swap file pada existing logical volume anda
4. Membuat partisi swap baru

Jika anda membutuhkan space swap file yang lebih besar, membuat swap file baru adalah solusi tercepat dan termudah. Melakukan swap file pada logical volume dan meng extend swap file pada logical volume merupakan langkah yang lebih sulit. Sedangkan mebuat partisi swap baru merupakan langkah yang paling sulit, namun memberikan solusi yang lebih effektif dan permanen.

Pada kesempatan ini saya akang menerangkan cara membuat swap file baru sebagai cara termudah dan tercepat untuk memperbesar ruang swap file anda.

Membuat Swap file baru

Kita perlu menentukan tambahan ruang swap file yang kita butuhkan. Mari kita asumsikan kita memerlukan 512 Megabytes swap space. Untuk menentukan jumlah blok kita perlu mengalikan ukuran file dengan 1024. Sehingga pada contoh kita adalah 512 x 1024 = 524288. Maka kita perlu menjalankan perintah sebagai berikut:

dd if=/dev/zero of=/home/swapfile bs=1024 count=524888

Posisi letak file di /home/swapfile hanyalah sebagai contoh, anda dapat meletakkan ditempat lain untuk alasan security dan lain lain. Kemudian anda dapat melakukan setup swap file dengan perintah

mkswap /home/swapfile

Swapfile yang anda buat diatas belum akan enable pada saat anda melakukan booting system. Untuk membuatnya enable pada saat booting, anda perlu menambahkan kedalam /etc/fstab/ dan baris berikut kedalam file /etc/fstab anda:

/home/swapfile swap swap defaults 0 0

Melakukan Housekeeping database

Untuk pengguna adempiere yang sudah menggunakan system lebih dari 2th umumnya, ukuran database menjadi sangat besar sehingga menjadi berat dan lambat. untuk menghindari hal tersebut perlu dilakukan housekeeping / pembersihan terhadap data data yang tidak / kurang diperlukan seperti data log, data temporary, data yang expired dll. Dimana terkadang data data tersebut ukurannya sangat besar.

Untuk itu ada perlu mengecek ukuran database secara berkala. Untuk mengetahui ukuran database postgreSQL serta ukuran masing masing table, anda bisa menggunakan script sebagai berikut:

SELECT
  schema_name,
  relname,
  pg_size_pretty(table_size) AS size,
  table_size

FROM (
       SELECT
         pg_catalog.pg_namespace.nspname AS schema_name,
         relname, pg_relation_size(pg_catalog.pg_class.oid) AS table_size

       FROM pg_catalog.pg_class
         JOIN pg_catalog.pg_namespace ON relnamespace = pg_catalog.pg_namespace.oid
     ) t
WHERE schema_name NOT LIKE 'pg_%'
ORDER BY table_size DESC;

Untuk table yang berisi log seperti ad_issue, ad_wf_eventaudit, ad_wf_activity, ad_changelog dll dimana anda dapat mengecek table mana yang ukuruannya cukup memberatkan.

anda dapat melakukan backup terhadap table ini dengan perintah:

#pg_dump -d nama_database -t nama_table > nama_file.sql

anda dapat menyimpannya sebagai backup dan ketika diperlukan anda dapat restore kembali isi table dengan perintah:

#pg_restore  -U username -d namadatabase   -t nama_table nama_fie.sql

dengan semakin kecilnya ukuran database maka umumnya kecepatan database juga akan meningkat.
selain itu tentu saja anda juga harus rutin melakukan perawatan terhadap database anda ( dengan menjalankan vaccum database dll).

Demikian kira kira ulasan saya untuk mebantu masalah kecepatan ADempiere server anda, apabila semua upaya sudah dilakukan dan server anda tetap masih lambat, bisa jadi memang sudah saatnya anda membeli server yang lebih besar.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pengguna ADEMPIERE INDONESIA . =======================
Salam ERP

Agung Budi Santosa
agung_bs@yahoo.com
Jakarta - Indonesia
=======================

RAID System untuk ADempiere Server

Pengantar
ADempiere (yang merupakan software ERP berbasis opensource dan dapat di download gratis),  sebagai aplikasi ERP mensyaratkan Server yang dipakai harus menggunakan RAID. Hal ini dikarenakan beberapa alasan, yang pertama aplikasi ERP yaca ng mencatat hampir semua transaksi di perusahaan umumnya akan menyebabkan data membengkak dengan sangat cepat, yang kedua adalah system database yang terintegrasi untuk semua client dan organisasi membuat proses baca tulis menjadi cukup berat pada I/O standard. Alasan yang ketiga adalah jumlah hard disk yang bisa ditambah lebih banyak sehingga kapasitasnya menjadi lebih besar, serta alasan yang lain seperti alasan keamanan data dan lain lain.

Nah, apa sih yang disebut dengan RAID? apa kegunaannya dan ada berapa jenis metode RAID?
pada tulisan ini saya mencoba menjelaskan tentang RAID tersebut. Hal ini juga sekaligus menjawab pertanyaan dari rekan rekan pembaca blog tentang mengapa servernya menjadi lambat setelah dipakai beberapa saat.

Apa itu RAID
RAID (Redundant Array Independent Disk) adalah satu fitur teknologi baru pada sistem komputer. Dengan RAID maka Hard Disk akan bekerja lebih cepat karena menggambungkan kemampuan beberapa Hard Disk secara bersamaan. RAID harus menggunakan minimal dua buah atau lebih HDD yang identik, baik dari sisi interface, teknologi, kapasitas, RPM dan lain-lain.

Hampir semua motherboard server memiliki konfigurasi RAID terintegrasi didalamnya, termasuk yang berbasiskan Intel platform. Minimal motherboard tersebut memiliki fungsi RAID yang paling standar, yaitu RAID 0 dan 1. RAID sendiri memiliki berbagai level seperti RAID 2, 3, 4, 5, 10 dan 50. Tapi yang paling familier digunakan pada server adalah RAID 0, 1, 5, 10 dan 50 saja.

Ada dua macam controller RAID didalam sistem server, yaitu yang bersifat on-board (terintegrasi dengan chipset utama) dan Add-in Card (modul card tambahan).

Beberapa contoh konfigurasi RAID

Imajinasikan ada sebuah file data dengan nama “ABC” yang akan disimpan dalam HDD yang dikonfigurasi dengan varian RAID dibawah :
RAID 0
RAID 0 berfungsi sebagai stripping, yaitu teknik memecah data “ABC” kedalam beberapa blok data, kita sebut saja blok ABC01, ABC02, ABC03, ABC04, dan seterusnya. Masing-masing blok ini disimpan pada dua HDD berbeda secara parallel, misalnya HDD1 menyimpan blok ABC01, ABC03, ABC05 dan seterusnya dan HDD2 menyimpan blok ABC02, ABC04, ABC06 dan seterusnya. Dengan teknik ini maka performa akan meningkat karena data kapasita besar tidak perlu masuk antrian pada HDD tunggal yang memiliki kapasitas I/O terbatas. Artinya pada saat akses data langsung dilayani oleh dua kapasitas I/O dimasing-masing HDD.















Cara kerja RAID 0

RAID 0 minimal menggunakan 2 HDD, dan menggabungkannya seolah-olah sebagai sebuah HDD tunggal didalam sistem. Misalnya, ada dua unit HDD SATA 80 GB dikonfigurasi sebagai RAID 0 maka sistem server akan mengenalinya sebagai HDD tunggal dengan kapasitas 160 GB. Dengan konfigurasi ini diharapkan performanya akan meningkat dengan mengandung dua kontroller HDD yang bekerja parallel. RAID 0 kadang dianggap bukan bagian RAID karena tidak bersifat “Fault-Tolerance”, yaitu kemampuan untuk mencegah kegagalan sistem seperti varian RAID lainnya.

RAID 1

RAID 1 berfungsi sebagai mirroring, yaitu saling backup antara dua HDD. Tekniknya adalah dengan cara memecah data “ABC” menjadi blok data ABC01, ABC02, ABC03 dan seterusnya lalu semuanya disimpan pada HDD1 (HDD utama) dan HDD2 (HDD backup) secara identik. Artinya HDD1 menyimpan blok ABC01, ABC02 dan ABC03, maka HDD2 juga menyimpan data yang sama persis. Kemampuan ini disebut sebagai mirroring, dimana jika terjadi kerusakan data pada HDD utama, maka data dapat direcovery langsung dari HDD backup karena menyimpan data yang identik.














Cara kerja RAID 1

RAID 1 minimal menggunakan 2 HDD. Jika terdapat dua HDD 80GB dengan kapasitas total 160GB maka sistem hanya akan mengenalinya sebagai HDD 80GB saja, karena HDD satunya berfungsi sebagai backup. RAID 1 merupakan fungsi yang paling mendasar dari seluruh varian RAID karena memiliki “Fault-Tolerance” yang baik.

RAID 10

RAID 10 merupakan perpaduan antara RAID 1 dan RAID 0. Dengan teknik ini maka blok data ABC disimpan layaknya RAID 1 lalu masing-masing bagian disimpan secara stripping seperti layaknya RAID 0. Misalnya blok data ABC disimpan secara stripping menjadi ABC[01] dan ABC[02] di dua HDD. Pada masing-masing grup HDD, yaitu ABC[01] data disimpan secara mirroring pada dua HDD. RAID 10 memerlukan minimal empat unit HDD.













RAID 5

Misalnya digunakan 3 buah HDD pada RAID 5, maka HDD1 akan menyimpan blok data A01, A02, A03 dan parity 01 pada HDD1. Lalu blok B01, B02, B03 dan parity 02 disimpan pada HDD2. Dan terakhir C01, C02 dan C03 dan parity 03 disimpan pada HDD03. Dengan teknik ini maka keseluruhan data pada HDD akan aman karena di backup oleh HDD lainnya dan parity yang tersebar ke masing-masing HDD tersebut.













Cara Kerja RAID5
Data disebar ke semua hardisk dan masing masing hardisk terdapat sebuah parity yang bisa dianalogikan sebagai image dari masing-masing blok data HD yang lainnya.
Contoh : 3 harddisk SCSI berkapasitas 80GB di configure dengan RAID 5 maka kapasitas yang dapat di gunakan untuk penyimpanan data adalah 3 x 80 GB yang didalamnya ada parity dari blok data HD yang lainnya.
Kelebihan : Mendukung baca/tulis secara bersamaan, sangat cocok untuk kepentingan jaringan, data proteksi yang bagus.
Kekurangan : Penulisan data lebih lambat dibanding RAID 0 dan RAID 1. Hanya memperbolehkan satu hardisk yang gagal.

RAID 50
RAID 50 merupakan perpaduan antara RAID 5 dan RAID 0. Dengan teknik ini maka blok data akan dipecah menjadi 2, misalnya ABC[01] dan ABC[02] lalu disimpan dengan teknik stripping yaitu memecah dan membaginya secara parallel. Baik ABC[01] dan ABC[02] pada masing-masing grupnya akan disimpan menggunakan konfigurasi RAID 5, sehingga pada satu grup memerlukan tiga unit HDD. Secara keseluruhan, RAID 50 menggunakan minimal enam unit HDD.












IBM ServeRAID M 5015 RAID Controler

IBM ServeRAID M 5015 RAID Controler merupakan salah satu contoh RAID Controler yang dipakai oleh server IBM Seri X. Card yang menggunakan slot PCI Express ini bisa di pasang pada mesin x3200, x3400, x3600 dan mendukung system operasi Windows maupun Linux.

====================

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pengguna ADEMPIERE INDONESIA .
Salam ERP

Agung Budi Santosa
agung_bs@yahoo.com
Jakarta - Indonesia
====================
joint komunitas Adempiere Indonesia  / IDempiere Indonesia Study Group
** Bagi yang ingin belajar ERP, Untuk Informasi ERP Training silahkan kontak: training@alphamedia.co.id