Berikut adalah tulisan teman saya, namanya mbak hesti (myhesti@gmail.com)
=================
Assalamualaikum
Saya punya pengalaman menarik dan terbukti sukses dalam implementasi ERP. Walaupun cara tersebut bukan cara yg baik, alias cara NEKAD. Tapi bisa jadi hal ini bisa berguna. Perlu saya tegaskan disini bahwa cara yg saya lakukan mungkin hanya cocok untuk ERP yg gratis.
src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js">
Sudah menjadi pemandangan yg umum di masyarakat kita, bahwa kita sering salah kaprah mengecilkan pengertian ERP dengan software akuntansi. Lebih konyol lagi, membandingkan ERP dengan software GL. Tapi itulah yg sering terjadi.
Sering saya ditanyai sbb:
1. Bisa tidak ERP membuat Buku Besar
2. Bisa tidak ERP membuat Laporan Kas Harian, dan ada saldo komulatifnya.
3. Bisa tidak membuat buku stok
4. Bisa tidak membuat neraca Saldo.
5. Bisa tidak membuat buku kas masuk/keluar
6. Dll
hampir pertanyaan2 yang sering muncul adalah persoalanan akuntansi, jarang yang lain. Jarang ditanya ttg modul MM, kalau toh ditanya tidak jauh dari pembuatan BOM.
Dan secara kebetulan ERP sendiri jarang menyajikan jenis2 laporan diatas, atau istilahnya laporan 'ala indonesia'. Bahkan saya sering dapat komplain kenapa ERP kok tidak se fleksibel program GL dia yg dulu. Kenapa setelah pakai ERP kok malah tambah rumit, mending
pakai Excel saja.
Karena sering muncul pertanyaan2 tersebut, mungkin karena saya agak putus asa, akhirnya saya menerapkan ERP, hanya mengambil modul yg sangat kecil dan dasar sekali. Ya, dari banyaknya modul2 compiere/adempiere yg ada, saya hanya mengambil modul 'GL JOURNAL',
hal ini karena perusahaan2 masih banyak mencatat lewat jurnal umum. dan mungkin memang di kuliah yang paling pertama sekali diajarkan adalah: Bagaimana membuat jurnal Umum.
Biasanya di ERP kita mengenal Dimensi, nah saya memadukan GL Journal dan dimensi. Ajaib, setelah saya ajarkan ke beberapa tempat, malah saya di puji, "Nah mestinya ERP harus bisa begini", aneh memang.
Akhirnya saya membuat panduan membuat jurnal umum di compiere, kemudian membuat report2 yg sesuai dengan permintaan mereka. Saya malah dapat applause.
Memang aneh, tapi itu yg terjadi. ada pengalaman yg menarik?
wassalam
Hesti
====================
Ingin tahu lebih banyak tentang Opensource ERP?, silahkan kunjungi link berikut: Tiny ERP OpenSource ERP, ERP5 OpenSOurce ERP (juga), Core2CRM, Web Base ERP, CRM , SAP GUI,
Komunitas ADempiere Indonesia , iDempier Indonesia , Openbravo Indonesia Forum untuk berbagi pengalaman dan belajar Opensource ERP khususnya Adempiere / idempiere, dan Openbravo ERP
Welcome To www.adempiere.web.id
This blog is in Indonesian Language, to read in English please use google translate
-------------------------------------------------------------------------
Assalamu allaikum Wr Wb
Selamat datang di www.adempiere.web.id, tempat untuk berbagi informasi Komunitas ADempiere Indonesia , serta sharing informasi Software ERP (Enterprise Resource Planning)berbasis Opensource khususnya Adempiere / iDempiere dan OpenBravo. Semoga informasi yang ada di blog ini, bisa bermanfaat.
Wassalam
Agung Budi Santosa
.>>> [ BACK TO HOME ] <<<.
-------------------------------------------------------------------------
Assalamu allaikum Wr Wb
Selamat datang di www.adempiere.web.id, tempat untuk berbagi informasi Komunitas ADempiere Indonesia , serta sharing informasi Software ERP (Enterprise Resource Planning)berbasis Opensource khususnya Adempiere / iDempiere dan OpenBravo. Semoga informasi yang ada di blog ini, bisa bermanfaat.
Wassalam
Agung Budi Santosa
.>>> [ BACK TO HOME ] <<<.
Wednesday, May 7, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5 comments:
Assalamualaikum wr wb,
Kalau ngomongin masalah implementasi Opensource ERP
(Compiere, Adempiere, dll), biasanya yang kita
bicarakan adalah perusahaan UKM (kalau perusahaan
besar tentu pilih ERP yang propietary :) ). Dimana
menurut data tahun 2004 jumlah pengguna ERP di UKM
masih dibawah 10% (cmiiw, kalau ada yg punya data
lebih update bisa di share), mungkin sekarang sudah
meningkat sedikit.
Disatu sisi ini merupakan market yang masih terbuka
luas untuk software ERP mengingat jumlah UKM mencapai
73% dari total perusahaan di indonesia. Disisi lain
ini artinya, masih sedikit sekali perusahaan yang
“mengenal” ERP. Sehingga yang terjadi baik perusahaan
(manajemen) ataupun user, umumnya akan membandingkan
ERP dengan aplikasi yang sehari hari mereka pakai.
Kalau mereka biasa pakai aplikasi GL, ya mereka akan
menanyakan pertanyaan yang tidak jauh jauh dari
aplikasi GL. Kalau biasanya mereka pakai Excel, mereka
akan menanyakan pertanyaan yang tidak jauh jauh dari
masalah kolom, baris, formula, dst. Biasanya mereka
langsung lega kalau diberi tahu bahwa aplikasi ERP
juga bisa di export ke Eksel!! Tapi ini tidak terlalu
disarankan (meskipun sangat diperlukan) karena di
ujung hari bisa saja mereka hanya akan pakai ERP untuk
menghasilkan report yang di export ke eksel dan
kembali asyik bekerja dengan ekselnya !!
Yang paling repot kalau sebelumnya mereka tidak pernah
pakai aplikasi apa apa, umumnya mereka selalu manggut
manggut, tanda tidak mengerti (ada kebiasaan orang
kita bahwa manggut manggut itu pertanda tidak
mengerti.. hehe ). Untuk yang satu ini kita tidak saja
mengajari ERP, tapi tepatnya boleh dibilang mulai
dari mengajari cara pakai komputer !!.
Selain itu masih banyak lagi pertanyaan pertanyaan dan
permintaan permintaan yang kadang terasa aneh, atau
bahkan melanggar kaidah kaidah system, sebagai contoh
permintaan bahwa data harus selalu bisa dirubah
seperti halnya pakai eksel (dengan dalih bahwa
aplikasi ERP harus flexible...) dll.
Kadang kala Kita sebagai “Orang IT” sering menganggap
kejadian kejadian tersebut sebagai hal yang kurang
pas, lucu, atau bahkan aneh. Namun memang seperti
itulah kondisi user user kita tercinta itu. Sehingga
terkadang kita merasakan bahwa negara kita masih
sangat tertinggal dalam teknologi IT (meskipun
Indonesia mencetak ribuan Sarjana Komputer (S.Kom)
tiap tahun)
Bahkan banyak UKM yang masih dalam taraf sedang akan
menerapkan komputerisasi. Belum lagi masalah ketakutan
karena dibayang bayangi razia software, karena
kenyataaanya memang banyak yang tidak mampu membeli
software berlisensi.
Nah, oleh karena itu marilah kita saling menularkan
ilmu, ikut mensosialisasikan opensource terutama untuk
tujuan kemajuan dunia bisnis dan UKM kita, dengan
demikian semoga bisa ikut mengangkat ekonomi negara
kita yang lagi carut marut ini(Amien).
Selain itu, masih banyak diperlukan orang orang nekad
seperti mbak hesti ini. Salut!.
Wassalam,
Agung BS
Sebenarnya bagaimana syarat2nya sebuah software disebut ERP ?
Wah, ERP itu suatu software yang kompleks lho. Butuh orang yang mengerti IT dan Bisnis. Bahkan sampai ada kuliahnya tersendiri.
Yang dikatakan software ERP ya software yang mampu mengelola resource dalam suatu perusahaan. Baik itu HRM, supply-chain, finansia, controlling, dll.
Salam Rekan netter,
Saya cek website compiere http://compiere.com/products/compare-editions/index.php
Below are additional details and a comparison of Compiere Editions.
Editions Community >> Free
Edition Standard >> $25
Edition Professional >> $50
Edition Cloud >> $66
Price per User per Month
Minimum number of users 10
Minimum subscription term 1 year
Minta tolong para master bagi pengalaman, versi yang mana yang baik untuk perusahaan health care.
Salam,
Simon Rivian
tetap dan terus sukses, sangat bermanfaat sekali gan
Post a Comment